Halo teman-teman! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas topik yang sering kali bikin pusing bagi para pemula maupun pengguna berpengalaman di dunia Linux, yaitu konfigurasi IP di Ubuntu. Mulai dari pengaturan IP statis untuk server sampai IP dinamis, kita akan bahas tuntas di artikel ini. Jadi, kalau kamu ingin tahu cara setting IP address di Ubuntu dengan cara yang mudah, yuk simak terus!
Kenapa Harus Mengatur IP Address di Ubuntu?
IP address adalah jalannya komunikasi di jaringan komputer. Dengan kata lain, tanpa IP address, perangkat kita nggak bisa ngobrol satu sama lain di jaringan. Nah, jika kamu menggunakan Ubuntu sebagai server atau perangkat jaringan penting, tahu cara mengatur IP address itu wajib hukumnya, supaya semua terhubung dan berjalan lancar.
IP Static vs Dynamic: Apa Bedanya?
IP Static adalah IP yang tetap, tidak berubah-ubah. Kalau kamu mengatur perangkat dengan IP static, maka IP tersebut tidak akan berubah meskipun perangkat dimatikan.
Sementara IP Dynamic didapat dari DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) server dan bisa berubah setiap kali perangkat restart atau dalam waktu tertentu. Biasanya lebih cocok untuk perangkat yang tidak memerlukan IP tetap, seperti laptop atau perangkat mobile.
<u>Untuk info lebih lanjut tentang IP address, bisa cek di Wikipedia – IP Address.</u>
Bagian 1: Mengatur IP Static di Ubuntu
Mengatur IP Static bisa dilakukan dengan beberapa cara, tergantung dari versi Ubuntu yang digunakan. Kita akan bahas cara yang berlaku di versi terbaru.
Metode 1: Menggunakan Netplan
Netplan adalah tool baru yang menggantikan /etc/network/interfaces
di versi Ubuntu terbaru (18.04 ke atas). Yuk, kita coba!
Buka Terminal
Pastikan kamu sudah membuka terminal karena kita akan banyak menggunakan command line.
Akses Direktori Netplan
Biasanya file konfigurasinya ada di /etc/netplan/
. Kamu bisa mengeceknya dengan:ls /etc/netplan/
Edit File Konfigurasi
Buka file yang ada dengan editor favoritmu (misalnya nano
, vim
):sudo nano /etc/netplan/01-netcfg.yaml
Namanya bisa berbeda, tergantung setup awalmu.
Ubah Konfigurasi
Masukkan konfigurasi IP static seperti berikut:
network:
version: 2
ethernets:
ens3:
dhcp4: no
addresses: [192.168.1.100/24]
gateway4: 192.168.1.1
nameservers:
addresses: [8.8.8.8, 8.8.4.4]
Pastikan mengganti ens3
dengan nama interface jaringanmu yang bisa dicek dengan ip link show
.
Terapkan Konfigurasi
Simpan perubahan dan jalankan:sudo netplan apply
Verifikasi
Periksa apakah IP address sudah berubah dengan:ip addr show ens3
Jika IP sesuai yang kamu set, berarti konfigurasinya sukses!
Metode 2: Ubah interfaces
File
Jika kamu masih menggunakan Ubuntu yang lebih lama, cara klasik bisa dilakukan melalui interfaces
file dengan langkah berikut:
Edit File Konfigurasisudo nano /etc/network/interfaces
Update dengan Konfigurasi Static
Tambahkan konfigurasi berikut:
auto ens3
iface ens3 inet static
address 192.168.1.100
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.1.1
dns-nameservers 8.8.8.8 8.8.4.4
Restart Network
Setelah itu, restart jaringan dengan:sudo service networking restart
Verifikasi
Pastikan IP sudah di-set dengan:ifconfig ens3
Bagian 2: Mengatur IP Dynamic di Ubuntu
Menggunakan IP dynamic biasanya sangat mudah karena DHCP akan mengatur semuanya. Tapi, kalau kamu mau memastikan atau merubah pengaturan, begini caranya:
Menggunakan Netplan
Edit File di Netplan
Buka file /etc/netplan/[namafile].yaml
dengan:sudo nano /etc/netplan/01-netcfg.yaml
Set Konfigurasi DHCP
Pastikan pengaturan DHCP aktif:
network:
version: 2
ethernets:
ens3:
dhcp4: yes
Terapkan Konfigurasi
Jalankan:sudo netplan apply
Verifikasi
Lihat IP yang diberikan DHCP:ip addr show ens3
Menggunakan interfaces
(Ubuntu Versi Lama)
- Edit File
interfaces
Edit dengan:sudo nano /etc/network/interfaces
- Set Konfigurasi DHCP
Atur supaya interface memakai DHCP:auto ens3 iface ens3 inet dhcp
- Restart Network
Lakukan restart dengan:sudo service networking restart
FAQ: Pertanyaan Umum
- Bagaimana cara mengetahui nama interface saya?
Kamu bisa menggunakan perintahip link show
untuk daftar semua interface di sistem. - Apa yang harus dilakukan jika konfigurasi tidak berubah?
Pastikan file konfigurasi tidak memiliki kesalahan sintaks. Jika masih ada masalah, coba restart sistem untuk melihat apakah itu membantu. - Bisakah saya menggunakan kedua pengaturan DHCP dan Static bersamaan?
Biasanya, tidak disarankan karena bisa menimbulkan konflik. Sebaiknya pilih salah satu yang sesuai kebutuhan.
Kesimpulan
Sekarang, kamu sudah tahu cara mengatur alamat IP di Ubuntu dalam dua cara berbeda, yaitu static dan dynamic. Pengaturan ini sangat penting untuk memastikan komputer atau server kamu dapat berkomunikasi dengan perangkat lain di jaringan.
Jangan lupa untuk terus belajar dan eksplorasi lebih dalam tentang jaringan dan Linux! Jika ada pertanyaan, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan di forum atau mencari literatur tambahan.
Untuk lebih mendalami tentang Linux dan Networking, kamu bisa cek buku “The Linux Command Line” oleh William E. Shotts atau situs Ubuntu Documentation.
Semoga tutorial ini membantu dan sampai ketemu di artikel selanjutnya!